PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aplikasi teori belajar merupakan suatu bagian terpenting dari teknologi pendidikan yang yang memiliki potensi cukup besar dalam pengoptimalisasikan peningkatan pendidikan dengan memanfaatkan faktor-faktor yang tersedia yaitu sarana dan prasarana. dengan memfungsikan hubungan antara keterkaitan antar sistem berbagai sarana maupun prasarana yang tersedia menjadi suatu kesatuan dalam sistem pendidikan akan menghasilkan suatu sistem pendidikan yang dapat mengefisiensikan pengembangan pendidikan.
Adapun implikasi teater belajar dalam pembelajaran di kelas ataupun atau dalam dunia pendidikan.adapun teori belajar yang secara umum dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok atau aliran meliputi:
a) teori belajar behavioristic
b) teori belajar kognitif
c) teori belajar humanistic
d) teori belajar sibernetik
Keempat aliran teori belajar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda yakni aliran behavioristik menekankan pada “hasil” daripada proses belajar. Aliran kognitif menekankan pada” proses” belajar. Aliran humanistik menekankan pada” isi” atau apa yang dipelajari. Aliran sibernetik menekankan pada” sistem informasi” yang dipelajari.
Implikasi teori belajar dalam pendidikan merupakan suatu usaha yang harus dilakukan khususnya yang didasarkan atas pengembangan pendidikan dengan bertitik tolak untuk perbaikan pendidikan, sangat besar perannya untuk peningkatan pendidikan, baik dilihat dari segi pendidikan secara umum maupun dalam perspektif Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori belajar dalam pendidikan?
2. Bagaimana implementasi teori-teori belajar dalam perspektif islam?
3. Apa saja teori belajar ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari teori belajar dalam pendidikan
2. Mengetahui implementasi teori-teori belajar dalam perspektif islam
3. Mengetahui teori belajar
PEMBAHASAN
A. Implikasi Teori Belajar Dalam Pendidikan
Implikasi teori belajar dalam pendidikan merupakan suatu bagian terpenting dari teknologi pendidikan yang memiliki potensi cukup besar dalam mengoptimalisasikan peningkatan pendidikan dengan memanfaatkan faktor-faktor tersebut yaitu sarana dan prasarana. Adapun implikasi teori belajar dalam pendidikan ada 4 yaitu:
a. Implikasi teori behavioristic
Implikasi teori belajar behavioristik dalam pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang di rancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.
Pembelajaran yang di rancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) Ke orang hang belajar atau pebelajar. Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri.
Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Karena teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat.
b. Implikasi teori kognitif
Implikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatikan perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.
c. Implikasi teori humanistic
Implikasi teori humanistik dalam pembelajaran, guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
d. Implikasi teori Sibernetik
Implikasi teori Sibernetik terhadap proses pembelajaran hendaknya menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang kegiatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong untuk kerja, dan menilai unjuk kerja.
B. Implementasi Teori-teori Belajar dalam Perspektif Islam
Berkenaan dengan teori belajar pendidikan agama Islam dalam membahas tentang teori pendidikan dalam Alqur’an, Abdurrahman Saleh Abdullah (1994:23) Menyatakan bahwa secara nyata, alqur,an merupakan sebuah kitab yang banyak menunjukkan verifikasi-verifikasi ilmiah. Alqur,an surah Al-Baqarah [2]:3 menyatakan bahwa beriman kepada yang gaib merupakan bagian dari iman yang mendahului petunjuk tingkah laku yang dapat diamati secara nyata.
Selanjutnya Abdurrahman (1994:24) Menyatakan bahwa karena asas-asas dasarnya dipadukan antara satu dengan yang lain, maka teori pendidikan islam (termaksud teori belajar pendidikan agama Islam) dapat dinyatakan sebagai teori terpadu dan menyeluruh dimana asas- asas dasar alqur,an membentuk inti prima.Sejauh alqur,an mengandung satu kesatuan pandangan terhadap manusia dan alam semesta, maka teori pendidikan Islam harus terletak pada dasar satu kesatuan tersebut.
C. Teori Belajar
Belajar merupakan ciri khas manusia yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan manusia merupakan bagian hidupnya dan berlangsung seumur hidup. Dalam belajar, pebelajar yang lebih penting sebab tanpa pebelajar tidak ada proses belajar. Oleh karena itu tenaga pengajar perlu memahami terlebih dahulu teori belajar, karena membantu pengajar untuk memahami proses belajar yang terjadi di dalam diri pebelajar, dengan kondisi ini pengajar dapat mengerti kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi, memperlancar atau menghambat proses belajar.
Teori ini merupakan sumber hipotesis atau dugaan-dugaan tentang proses belajar yang dapat di uji kebenarannya melalui eksperimen atau penelitian, dengan demikian dapat meningkatkan pengertian seseorang tentang proses belajar mengajar.
Secara umum semua teori belajar dapat kita kelompokkan menjadi 4 golongan atau aliran yaitu:
a. Teori belajar Behavioristik
b. Teori belajar Kognitif
c. Teori belajar Humanistik
d. Teori belajar Sibernetik
• Aliran Teori Behavioristik
Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku, tidak lain adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons atau dengan kata lain, belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan) dan respons (yang juga berupa pikiran, perasaan atau gerakan ).
• Aliran Teori Kognitif
Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Bagi penganut aliran ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons. Namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses yang sangat kompleks. Menurut teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan terpatah-patah, terpisah-pisah, tetapi melalui proses yang mengalir, bersambung-sambung, menyeluruh.
• Aliran Teori Humanistik
Bagi penganut teori ini, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekan kan pentingnya “isi” dari proses belajar, dalam kenyataannya teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang biasa kita amati dalam dunia keseharian.
• Aliran Teori Sibernetik
Teori ini masih baru jika dibandingkan dengan ketiga teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu informasi. Menurut teori ini belajar adalah pengolahan informasi. Teori ini berasumsi bahwa tidak ada satupun jenis cara belajar yang ideal untuk segala sesuatu, sebab cara belajara sangat ditentukan oleh system informasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori behavioristik menekankan pada “hasil” dari pada proses belajar. Teori kognitif menekankan pada “proses” belajar. Teori humanistik menekankan pada “isi” atau apa yang dipelajari. Teori sibernetik menekankan pada “sistem informasi” yang dipelajari.
B. Saran
Sebagai seorang pengajar perlu sekali mengetahui teori-teori belajar agar pendidikan di Indonesia menjadi semakin lebih baik dimasa sekarang dan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Uno, Hamzah. B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi pembelajaran.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tohirin. 2011. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.